search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Petani Vanili Melaya Kembangkan Sistem Tanam Modern
Kamis, 21 Oktober 2021, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Petani Vanili Melaya Kembangkan Sistem Tanam Modern.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, MELAYA.

Petani asal Banjar Melaya Kaja Desa Melaya, Kecamatan Melaya Jembrana, bernama Jokowiono (47) menanam vanili sejak 1,5 tahun lalu di tanah seluas 25 are dengan sistem Green House (tanam modern). 

Pengembangan sistem ini mulai dipelajarinya sejak masuk dalam komunitas Vanili Seluruh Indonesia yang dibimbing oleh orang dari Jakarta. Jokowiono menjelaskan, sistem Green House ini mempercepat perkembangan dalam masa pertumbuhan vanili. 

Dimana masa tumbuh sulur (batang vanili) itu bisa mencapai masa waktu 2 tahun sampai 2,5 tahun. Hal ini yang berbeda dengan penanaman menopang di pohon gamal yang justru memerlukan waktu yang lebih lama untuk masa pertumbuhan.

"Hasil panen vanili diambil oleh pengepul dan juga masuk dalam lingkungan koperasi yang ada Kabupaten Jembrana. Hasil bisa mencapai dari 1 kg per pohon, jika ini ada 500 tiang pohon maka sudah terlihat hasil panen dari jumlah luas lahan 25 are. Jelas harga beda dari yang basah super Rp.500 ribu-Rp.600 ribu, jika yang kering malah mencapai 5 juta perkilo," ungkapnya.

Selain menunggu hasil panen vanili, ia juga mengembangkan usaha membuat gula merah dari bahan kepala (tuak). Hasil gula merah dijual di pasar dengan produksi per hari 20 kg dari 35 pohon kepala. Dengan harga jual Rp18 ribu sampai Rp.20 ribu dengan total produksi 2 kwintal dengan sistem sewa nominal uang yang ia dapatkan Rp360 ribu dalam proses 10 hari. Sisanya 20 hari diberi untuk biaya pemanjat pohon kelapa.

"Harapan semoga bagi petani vanili karena dengan modal yang sangat tinggi tentu perhatian pemerintah agar dibuatkan kelompok para vanili, sehingga meringankan bagi petani," ujarnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami