search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bali Targetkan 60 Usaha Pariwisata Bersertifikat SI-KENCANA
Sabtu, 18 Januari 2025, 03:19 WITA Follow
image

Bali Targetkan 60 Usaha Pariwisata Bersertifikat SI-KENCANA

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.

Sertifikat SI-KENCANA DUTA BALI diakui secara formal sebagai bukti bahwa dunia usaha telah memenuhi standar kesiapsiagaan bencana yang ditetapkan oleh BPBD Provinsi Bali, sesuai dengan peraturan daerah terkait standar kepariwisataan.

Sekretaris BPBD Bali, I Gede Agung Teja Busana Yadnya, mengungkapkan bahwa sertifikasi ini lebih dari sekadar persyaratan formal. 

“Program ini adalah bagian dari upaya strategis untuk memastikan dunia usaha pariwisata tidak hanya mematuhi regulasi, tetapi juga benar-benar siap menghadapi bencana yang dapat terjadi kapan saja,” ujarnya saat acara penyerahan sertifikat pada Jumat (17/1) di Denpasar.

Pada tahun 2024, sebanyak 21 usaha pariwisata telah mengikuti sertifikasi ulang di Ruang Rapat Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali.

 Dengan target 60 usaha pariwisata di tahun 2025, BPBD Bali berharap dapat meningkatkan cakupan sertifikasi sehingga semakin banyak pelaku usaha pariwisata yang menerapkan standar mitigasi bencana.

Menteri Pariwisata telah merekomendasikan agar program ini dapat diimplementasikan di luar Bali. Ini menunjukkan bahwa pendekatan Bali dalam kesiapsiagaan bencana dapat menjadi model nasional.

"Namun, yang lebih penting adalah bagaimana kita mengedukasi dan memastikan bahwa standar ini benar-benar dijalankan secara efektif,"tambah Teja.

Program sertifikasi ini tidak hanya membantu meningkatkan rasa aman bagi wisatawan, tetapi juga memperkuat daya saing pariwisata Bali di tingkat global. 

Dengan adanya 31 indikator yang menjadi dasar penilaian, sertifikasi ini memberikan jaminan bahwa usaha pariwisata memiliki prosedur mitigasi yang jelas dan terstruktur.

Salah satu poin penting dari program ini adalah penerimaan positif dari komunitas internasional. Hingga saat ini, 26 konsulat negara sahabat telah menyampaikan apresiasi terhadap upaya Bali dalam melindungi wisatawan melalui program SI-KENCANA DUTA BALI. 

Hal ini juga menjadi faktor pertimbangan penting bagi panitia konferensi internasional dalam memilih hotel yang telah disertifikasi sebagai lokasi akomodasi resmi.

Sang Putu Wibawa, Manajer Hotel Tandjung Sari Sanur, salah satu penerima sertifikasi, menyampaikan bahwa program ini memberikan manfaat langsung dalam meningkatkan kesiapsiagaan internal hotel. 

“Sertifikasi ini membantu kami untuk lebih memahami dan mempersiapkan mitigasi bencana secara detail. Selain memberikan rasa aman kepada tamu, kami juga merasa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi darurat,” katanya.

Untuk mencapai target 2025, BPBD Bali akan terus memperkuat sosialisasi program kepada dunia usaha pariwisata. Teja menegaskan bahwa sertifikasi ini bersifat gratis dan mendorong pelaku usaha untuk melaporkan jika menemukan adanya pungutan liar. 

“Kami ingin program ini berjalan transparan dan dapat diakses oleh semua pelaku usaha. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang tangguh,” ujarnya.

Dengan semakin meningkatnya frekuensi bencana akibat cuaca ekstrem dan perubahan iklim, kesiapsiagaan bencana di sektor pariwisata menjadi hal yang tidak dapat ditawar. 

Program SI-KENCANA DUTA BALI, selain memperkuat mitigasi bencana, juga diharapkan mampu memperkuat citra Bali sebagai destinasi pariwisata yang aman dan terpercaya.

Pada tahun-tahun mendatang, Bali berkomitmen untuk terus mengembangkan inisiatif yang mendukung keberlanjutan pariwisata, salah satunya melalui penguatan kapasitas mitigasi bencana. 

Dengan target 60 usaha pariwisata di tahun 2025, BPBD Bali mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan pariwisata yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga tangguh dan aman untuk semua.

“Ini bukan hanya tentang regulasi, tetapi tentang kesadaran bersama untuk melindungi diri kita sendiri, tamu, dan komunitas di sekitar kita. Dengan kolaborasi yang baik, kami yakin Bali akan menjadi contoh nyata destinasi pariwisata yang tangguh terhadap bencana,” tutup Teja.

Editor: Aka Kresia

Reporter: Tim Liputan

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami