search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus DBD Turun, di Jembrana Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Rabu, 15 Januari 2025, 23:42 WITA Follow
image

Kasus DBD Turun, di Jembrana Masyarakat Diminta Tetap Waspada (dok)

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.

Sepanjang tahun 2024, sebanyak 332 kasus demam berdarah dengue (DBD) tercatat di Kabupaten Jembrana. 

Angka ini menunjukkan penurunan signifikan hampir 100 kasus dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 435 kasus. Meski demikian, masyarakat tetap diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dan waspada terhadap potensi lonjakan kasus.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jembrana, kasus DBD tersebar di lima kecamatan, dengan rincian Kecamatan Negara: 93 kasus, Kecamatan Melaya: 42 kasus, Kecamatan Mendoyo: 82 kasus.

Kecamatan Jembrana: 89 kasus dan Kecamatan Pekutatan: 26 kasus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jembrana, dr. I Gede Ambara Putra, mengungkapkan bahwa penurunan ini tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Sebagian besar masyarakat di Gumi Makepung mulai sadar pentingnya PSN secara berkala di lingkungan masing-masing," ujar dr. Ambara pada Rabu (15/01/2025).

Penurunan kasus DBD di Jembrana, katanya juga didukung oleh beberapa faktor lain, antara lain, Peran Aktif Petugas Kesehatan.

"Petugas kesehatan langsung turun ke lapangan saat menerima laporan kasus. Langkah-langkah seperti fogging di lokasi terdampak dilakukan untuk mencegah penyebaran virus DBD,” paparnya.

Kemudian Perubahan Pola Cuaca. Menurut dr. Ambara, pola cuaca sepanjang tahun 2024, dengan intensitas hujan yang tinggi, turut menghambat perkembangbiakan nyamuk. 

"Namun, cuaca saat ini yang cenderung berubah-ubah, dengan hujan diselingi jeda panas, dapat meningkatkan risiko perkembangbiakan nyamuk,” ungkapnya.

Dinas Kesehatan Jembrana mengimbau masyarakat untuk tetap konsisten menjaga kebersihan lingkungan, terutama saat musim hujan.

Langkah-langkah sederhana seperti menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi penyebab utama DBD.

"Kami berharap masyarakat terus meningkatkan kesadaran terhadap pola hidup bersih dan sehat agar kasus DBD tidak meningkat," tambah dr. Ambara.

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus DBD di Jembrana tidak menimbulkan korban jiwa. Semua pasien yang terjangkit berhasil pulih setelah mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan setempat.

"Kami bersyukur karena kesadaran masyarakat dan kerja keras petugas kesehatan berhasil menekan angka fatalitas akibat DBD," tandasnya.

Dinas Kesehatan Jembrana terus mengingatkan pentingnya pola hidup bersih dan sehat sebagai langkah pencegahan utama. Dengan cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, risiko DBD tetap ada, sehingga kewaspadaan masyarakat menjadi kunci utama untuk menjaga kesehatan bersama.

Editor: Aka Kresia

Reporter: Tim Liputan

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami