search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
SMPN 2 Negara Rawat Cagar Budaya Cerobong Zaman Belanda
Kamis, 13 Oktober 2022, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/SMPN 2 Negara Rawat Cagar Budaya Cerobong Zaman Belanda.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, NEGARA.

Peninggalan cerobong asap pabrik peninggalan Belanda di SMPN 2 Negara, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana hingga kini tetap dilestarikan karena termasuk sebagai cagar budaya. 

Konon bangunan ini dulunya merupakan lokasi pabrik selip beras di zaman penjajahan Belanda. Diketahui selain berfungsi sebagai pabrik selip beras, juga digunakan untuk pembuatan minyak kelapa. Bangunan ini diketahui sudah ada sejak berdirinya SMPN 2 Negara pada tahun 1979. Artinya, sudah 43 tahun gedung sekolah berdiri hingga kini, cerobong asap sudah ada. 

Wakabid Humas SMPN 2 Negara I Komang Gede Tri Usada, M.Pd mengatakan, bekas cerobong asap ini berkaitan erat dengan warga masyarakat Tionghoa di Jembrana yang memang merupakan saudagar beras dan minyak goreng. 

Kini cerobong itu dirawat dengan baik. Bahkan sempat beredar rumor bangunan ini penuh misteri dan berbau mistik. Maka itu, didirikan pelinggih agar tak menganggu proses belajar siswa dan siswi di SMPN 2 Negara

"Hingga kini situs sejarah ini perlu dirawat dan dijaga agar tetap lestari. Dengan tinggi cerobong kurang lebih 10 meter dan lebar 5 meter dikelilingi pagar rantai. Dibuat dengan menggunakan batu bata merah berbentuk bangunan kotak dan di atas ada berbentuk bulat memanjang. Dan di belakangnya ada lubang yang kemungkinan di pakai untuk memasukkan kayu bakar. Kondisi batu bata merah tampak mulai sedikit tak beraturan kerena termakan jaman dan banyak lumut serta benalu yang tumbuh,"ujarnya. 

Sementara, Kepala Sekolah SMPN 2 Negara I Made Ratama, S.Pd mengungkapkan kendati baru menjabat sebagai kepala sekolah, dia sedikitnya tahu dan menyatakan model bangunan tersebut menggunakan desain minimalis dengan gaya model bangunan Belanda

Namun secara pasti peninggalan ini belum diketahui kepastian kapan tanggal, bulan, dan tahun didirikannya cerobong itu. Masyarakat sekitar lokasi juga mengatakan sejak mereka lahir cerobong itu sudah ada. 

Untuk perawatannya, beberapa kalangan masyarakat baik umat Hindu dan muslim saling merawat dan menjaga karena bangunan ini merupakan cagar budaya dan juga situs sejarah. 

Setiap hari siswa-siswa di sekolah selalu menghaturkan sesajen agar proses belajar mengajar bisa berlangsung dengan baik. Ratama menuturkan saat ini kondisi cerobong yang berada di tengah area halaman sekolah itu terawat dengan baik dengan dilengkapi banyak berbagai jenis tanaman dan ada beberapa meja dan kursi taman.

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami