search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tekan Biaya, Pedagang Mie Ayam di Dauhwaru Tanam Hidroponik
Senin, 18 Oktober 2021, 17:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tekan Biaya, Pedagang Mie Ayam di Dauhwaru Tanam Hidroponik.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.

Pemilik usaha mie ayam, Novi Kristiani (40) yang tinggal di Jalan Ngurah Rai Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana menceritakan, ayahnya dulu pandai meracik mie dan hingga kini ditekuninya hingga bisa membiayai hidup bersama keluarga.

"Bahan mie dibuat sendiri tanpa bahan pengawet. Telur, tepung terigu, tepung kanji dan bumbu racikan. Kemudian ada juga bakso yang diolah sendiri. Dalam pengerjaan justru tidak perlu menunggu waktu lama karena dibantu dengan alat mesin," ungkapnya.

Novi juga menjelaskan, harga mie dengan varian biasa dijual dengan harga Rp8 ribu hingga Rp17 ribu, bisa juga sistem jual antar (COD). Ia mengaku selama pandemi omzet menurun drastis, biasanya keuntungan kotor Rp2 juta-Rp3 juta per hari belum termasuk biaya karyawan dan operasional.

"Mengutamakan kualitas hasil dan mutu bagi konsumen. Masa pandemi ini justru melahirkan ide menanam hidroponik sendiri sayur hijau (sayur sawi) dan seledri," tuturnya.

Novi dengan bangganya menyampaikan, Mie Ayamnya ini justru sudah masuk Chanel tv Jepang. Ketika ada pembeli seorang wisatawan Jepang itu merekam saat meracik mie dan meng-upload di media Jepang. Tapi pandemi tamu kini sepi.

"Dengan penanaman hidroponik tanam sayur hijau dan seledri ini justru lebih meringankan dalam pembelian bahan sayur. Bahkan ini bisa mengurangi belanja di masa pandemi. Hasilnya sekitar sawi hijau 4 - kilo sedangkan seledri 1 kilo sehari. Bahan hidroponik ini dirakit oleh sang anak dan ternyata bisa meringankan beban," tegasnya.

Novi berharap dengan dibukanya pariwisata di Bali harapan tamu wisatawan datang langsung dan bisa menikmati mie tidak hanya melalui tv Chanel. 

"Bahkan dunia pariwisata tidak dipersulit oleh pemerintah sehingga pengembang para usaha termasuk Mie Ayam bisa berjalan normal. Tidak hanya konsumen lokal tapi mancanegara terutama tamu Jepang," tutupnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami