search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kuliner Lontong Pesor Khas Jembrana Diburu Saat Kuningan
Sabtu, 18 Juni 2022, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kuliner Lontong Pesor Khas Jembrana Diburu Saat Kuningan.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, NEGARA.

Sajian khas kampung yakni lontong pesor khas Jembrana merupakan kuliner dengan cita rasa tersendiri. Sajian lontong, sayur dan kotoran minyak ini sungguh sangat nikmat apalagi ditemani kerupuk. 

Salah satu pedagang yang menjual lontong pesor, rujak buah, dan cendol adalah Sri Wulandari (53). Berjualan di Jalan Danau Buyan Gang 8, Lingkungan Ketapang Kelurahan Lelateng mengatakan, Sri mengaku sudah melayani pelanggannya sudah 15 tahun di depan rumah miliknya. 

Ia buka dari jam 11.00 WITA hingga tutup 17.00 WITA. Ia mempunyai ciri khusus dimana pembeli siap antre hanya untuk menikmati olahan lontong pesor, lontong cantok dan rujak buah. 

Setiap hari memasak sejak pukul 20.00 WITA hingga pagi jam 05.00 WITA. Ia membeli bahan di pasar pagi. Adapun bahan-bahannya adalah lontong sebanyak 8 kg dimasak, sayur kangkung, kecambah, pepaya muda, kol, daun sawi hijau, dan kotoran minyak kelapa. 

Semuanya dilakukan sendiri karena anak dan suami bekerja. Meski begitu, pelanggan merasa puas dengan caranya yang khusus dilakoni sendiri. 

Kendati mengalami sedikit gangguan pendengaran, tapi itu tidak menghalangi membuka usaha. Usaha ini ditekuni sejak anaknya masih kecil. 

Semua itu dilakoninya agar bisa menambah nafkah suami. Namun tetap, saat suami dan anak pulang kerja mereka ikut membantu merapikan semua dagangannya.  Makanan khas kampung berupa Lontong pesor memang sudah dikenal di Jembrana. 

Walau kini harga cabai Rp85 ribu dan bahan dasar seperti sayur dan gula merah naik. Harga lontong pesor ibu Sri ini tetap dibandrol Rp10 ribu. Begitu juga dengan harga rujak. Sehingga, tidak heran ia dikenal orang jualan serba 10 ribu. 

Terlebih pas Hari Raya Kuningan, para pembeli membludak dan kadang pesanan ditinggal nantinya diambil. 

Salah satu pelanggan loyal, I Komang Aditya Permana awalnya tahu karena diajak dari ibu. Tapi, akhirnya sekarang lebih suka sendiri beli dan makan langsung di warung. 

Saat kuliah di Denpasar, ia mengaku susah mencari lontong pesor yang rasanya sperti buatan ibu Sri. Sekarang setelah tamat kuliah, ia lebih sering beli bahkan suka dibungkus untuk dibawa pulang.

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami