Makna Sajian Bubur Suro Warga Kampung Loloan Bugis Melayu
GOOGLE NEWS
BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.
Masyarakat Loloan Bugis Melayu antusias menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah, terlebih dengan hidangan pelengkap seperti bubur suro.
Pembuat bubur suro Fariyah (52) Lingkungan Loloan Timur, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana membeberkan makna dari bubur suro merupakan ungkapan rasa syukur menyambut tahun baru Islam dengan harapan untuk kesejahteraan, keselamatan, dan murah rejeki di Tahun Baru ini.
"Bubur suro ini diserahkan saat masyarakat datang ke pengajian. Masyarakat sangat antusis menantikan sajian bubur sure ini, selain kelezatannya tentu banyak makna dari sajian bubur itu," jelasnya, belum lama ini.
Dengan cita rasa yang gurih, bubur suro ini banyak disukai para tua muda dan anak-anak. Dia mengatakan sajian bubur Suro hanya ada di bulan Muharram di tahun baru Hijriah.
Adapun bahan dasarnya berupa beras, jagung, santan kepala ditambah plecing daging sapi, taburan bawang goreng, taburan daun jeruk yang diiris halus.
Selain itu, ada juga hiasan lombok besar, jeruk Bali dikupas halus hingga ditaburi halus di atas bubur. Sedangkan untuk pelengkap tersedia kuah santan dengan bumbu kaldu seperti lodeh.
Editor: Robby Patria
Reporter: Jimmy