search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
UMKM Asal Jembrana Tetap Bertahan Meski Banyak Hambatan
Sabtu, 8 Januari 2022, 00:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/UMKM Asal Jembrana Tetap Bertahan Meski Banyak Hambatan

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.

Ni Ketut Tusantiwati (50) adalah pedagang panganan dan jajanan Bali di lingkungan Terusan Kelurahan Lelatang. Ia  berjualan lontong serapah dan jajanan khas Bali sudah selama 10 tahun lebih Melestarikan panganan jajanan pasar dilakoni hingga kini. Selain bahan yang tak sulit di cari, bahan dasar yang digunakan adalah bahan alami tanpa bahan pengawet.

Ni Ketut Tusantiwati menceritakan, olahan ini di buat pagi hari mulai jam 4 pagi. Proses memasak dimulai dengan memasak lontong dengan cukup lama agar lebih empuk dan tidak keras. Kemudian sayur-sayur direbus.

Jajanan Bali seperti jaje lalak, jaje buati, jaje lanun, jaje lupis ketan, dan jaje kukus ijin. Rampung kurang lebih jam 07.00 WITA dan siap untuk di jual. 

"Berjualan di depan rumah dengan harga yang tak merusak isi kantong. Justru ini banyak konsumen yang datang selain berbelanja juga menikmati sajian daluman dan es cendol. Saat ada tajen sering berjualan walau dengan modal yang bisa di bilang pas-pasan," ungkapnya. 

Ia pun menambahkan, bahwa anak semata wayangnya kebetulan adalah model, bahkan sempat menjadi Runner up di ajang jegeg bagus Jembrana. Sebagai orang tua tentu bangga anak bisa tampil sedemikian rupa, namun harus tetap kerja dan sambil kuliah. Karena sang ayah sudah meninggal 2 tahun yang lalu. 

"Kehidupan memang keras, tapi melakoni hidup itu butuh nafas perjuangan dan doa. Jualan ini cukup bisa mengisi sebuah arti kehidupan. Tanpa harus pasrah tapi tak mau berusaha," katanya.

Ni Ketut Tusantiwati sangat berharap pemerintah tetap konsisten dalam memberi bantuan, terutama para UMKM yang kini diprogramkan pemerintah. Sehingga bisa membantu membangkitkan para UMKM yang lagi berusaha dalam masa pandemi. "Kuliner tradisional Bali terutama yang tetap lestari dan dibuat tanpa bahan pengawet. Bahkan kuliner ini bisa ikut di ajang bazar Bali Metangi yang diselenggarakan justru bisa menggendor daya bangkitnya UMKM kuliner Bali," pungkasnya.  

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami