search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Produktivitas Pertanian di Jembrana Dinilai Belum Optimal
Kamis, 18 November 2021, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Produktivitas Pertanian di Jembrana Dinilai Belum Optimal.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, NEGARA.

Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna menyebut tingkat produktivitas dan produksi pertanian saat ini masih belum optimal. 

Padahal sektor pertanian terbukti di masa Pandemi Covid-19 ini paling memberikan kontribusi dan mampu bertahan di tengah krisis. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Jembrana sendiri sebesar 22 persen. Sedangkan di Jembrana sendiri, saat ini memiliki subak sawah sebanyak 80 subak dengan luasan 6725 Ha. 

Sementara produksi padi Jembrana masih dikisaran 70.000 ton per tahun. Masih rendahnya tingkat produktivitas itu juga menjadi isu strategis disektor pertanian saat ini.  

“Sudah terbukti pertanian yang paling mampu menyelamatkan stabilitas ekonomi di tengah krisis pandemi. Jembrana juga bisa selamat dan bertahan selama ini karena memiliki potensi yang luar biasa di sektor ini. Hanya saja kita akui, produktivitas dan produksinya masih belum optimal,“ kata Patriana usai menghadiri panen perdana demplot pengembangan padi varietas unggul baru di Baluk, Kamis (18/11/2021). 

Panen perdana di atas lahan seluas 70 di areal Subak Baluk itu merupakan bantuan fasilitasi dari Anggota DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra. Padi khusus Varietas baru itu meliputi pamelen, jeliteng, inpari arumba, inpari 30, inpari 32 serta bioni 63 Ciherang Agritan.

Wabup Ipat menjelaskan banyak faktor yang menyebabkan belum optimalnya produktivitas komoditas pertanian. Diantaranya, dampak perubahan iklim, serangan hama pengganggu, harga jual produk masih rendah serta pemakaian alsintan di kalangan petani yang belum optimal.

Sebab itu, Ipat berharap petani Jembrana bisa lebih maju dan lebih meningkatkan penerapan teknis budidaya yang lebih inovatif. Salah satunya melalui pembelajaran dari pengembangan varietas unggul dan padi khusus di Subak Baluk hari ini.

“Karena itu saya ucapkan terima kasih kepada bapak Adhi Mahendra, atas bantuan dan kerjasamanya. Kita berharap kerja sama ini terus berlanjut, sehingga seluruh padi sawah di Jembrana dapat menikmati teknologi yang telah dihasilkan,“ papar Ipat.

Selanjutnya, dari sisi Pemkab Jembrana sendiri menurutnya sudah berupaya meningkatkan produktivitas pertanian. Dari sisi hulu, sudah dibantu bantuan benih, subsidi pupuk, serta bantuan alsintan. 

Sementara dari sisi hilirnya, bantuan kepada petani berupa alat paska panen berupa combine harvester, rice milling unit dan perlengkapannya serta bantuan dana talangan 5 milyar kepada KUD untuk memperlancar pemasaran. 

“Bila anggaran memungkinkan kita juga usahakan memberikan insentif kepada kelian subak dan subak abian, untuk memajukan sektor pertanian,“ pungkasnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami