search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gas Metan Picu Asap di Gunungan Sampah TPA Peh, Ini Kata DLH Jembrana
Kamis, 12 September 2024, 15:23 WITA Follow
image

Terpantau gunungan sampah di TPA Peh, Jembrana mengeluarkan asap

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.

Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, dilaporkan mengeluarkan asap pada Rabu, (11/09/2024). Musibah ini memang hal yang normal terjadi di tumpukan sampah yang lama berada di lokasi tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jembrana, Dewa Gede Ary Candra Wisnawa, mengatakan munculnya asap tersebut disebabkan oleh gas metan yang terbentuk dari tumpukan sampah eksisting. Saat sampah lama digali, gas metan ini dapat keluar dan berpotensi memicu kebakaran.

“Ini hal yang wajar terjadi. Karena sampah eksisting yang digali memang sudah lama tertimbun. Saat digali, gas metan yang terperangkap akan keluar, yang menyebabkan munculnya asap,” ujar Dewa Ary Candra, Kamis 12 September 2024.

Ia menjelaskan, gas metan tersebut berasal dari sampah-sampah plastik yang memiliki kandungan kalori tinggi. Kandungan kalori tersebut menghasilkan panas yang kemudian memicu asap.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran, DLH Jembrana telah berkoordinasi dengan tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Jembrana yang disiagakan di lokasi sebagai langkah antisipasi. 

Selain itu, upaya pengelolaan sampah dengan metode Refuse Derived Fuel (RDF) terus dilakukan untuk mengatasi masalah sampah eksisting di TPA tersebut.

Baca juga:
Diserbu Pembeli Stand Kuliner Jaje Kuno Loloan di Pameran HUT Kota Negara

“Kami selalu siap siaga dan berupaya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Jembrana saat ini sedang berupaya melakukan pengelolaan sampah yang lebih baik untuk mengurangi risiko kebakaran dan dampak lingkungan lainnya.

Editor: Aka Kresia

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami