search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Trauma Berat Kehilangan 1 Keluarga, Aurelia Diberi Pendampingan
Rabu, 30 Juni 2021, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Keluarga Aurelia yang menjadi korban KMP Yunicee.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.

Aurelia Natasya Madina, anak 10 tahun asal Loloan Barat, Negara Jembrana yang merupakan korban selamat dari KMP Yunicee yang tenggelam pada Selasa, 29 Juni 2021 diberikan pendampingan psikologis akibat mengalami trauma berat pascakejadian.

Bagaimana tidak, kejadian tragis itu hingga kini mengakibatkan neneknya yakni Sri Rahayu (66) meninggal dan anggota keluarga lainnya diantaranya Robi (bapak), Sutarji (kakek), Azwa (kakak), dan Alicia (5 tahun) hingga kini belum ditemukan.

Dari keterangan bibinya, yang juga menjadi korban selamat Rosi Pujiningsih, Aurelia dinilai masih trauma berat dan syok pasca kejadian. Ia yang tahu betul karakternya, mengungkap jika Aurelia sekilas diajak berdialog seperti biasa saja. Namun jika dalam kondisi diam, ia pasti mengingat-ingat kejadian malam tragis tersebut.

"Sejauh mungkin agar menghindari kerumunan dulu, karena kondisi begitu akan mengingatkan dia pada peristiwa malam itu," kata dia sembari menuturkan karakter Aurelia adalah anak yang ceria, banyak dandan, dan berbeda dengan adik dan kakaknya.

Ia memang berinisiatif untuk membawa Aurelia untuk konseling untuk pendampingan pascakejadian, namun pihak Pemkab Jembrana nampaknya sudah responsif dengan memberikan pendampingan konselor kepada Aurelia.  

Konselor dr. I Gusti Agung Ayu Putri Yuni Aryanti, M.Biomed, Sp.KJ yang menangani Aurelia menjelaskan untuk anak yang baru mengalami kejadian atau peristiwa tragis memang perlu pendampingan. Tujuannya agar tidak terlalu kejadian yang traumatik yang dialaminya.

Baca juga:
Pelajar Tewas Usai Tabrak Truk di Mendoyo

"Kondisi saat ini masih trauma tetapi kondisi itu tidak ingin dimunculkan. Ia masih mengingat kejadian itu tentunya jika kembali lagi membuatnya seperti "kepepet" hingga membuatnya menjadi ketakutan," jelasnya.

Ia mengatakan memang memori kejadian itu kemungkinan kembali, tapi pelah-pelan jika nanti Aurelia bisa menerima akan kembali pulih seperti biasa. Yuni Aryanti pada saat melakukan konseling hanya melakukan pemeriksaan lewat wawancara dengan pendekatan yang ramah dan komunikatif.

Sementara itu, sebelumnya Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan pihaknya berupaya melakukan proses pendampingan bagi korban selamat KMP Yunicee yang tenggelam. Hal ini guna meminimalisir dampak psikologis bagi korban yang selamat. 

Ia berharap pendampingan itu  bisa mengendalikan dampak emosional atas musibah tenggelamnya kapal yang menelan korban jiwa tersebut. Rencananya Bupati Tamba akan mengunjungi warganya yang selamat dari musibah itu. 

“Kita prihatin sekali dengan musibah ini. Tercatat, ada warga kami yang meninggal dunia. Mengurangi dampak psikis, kita akan berikan konseling, mengunjungi  korban yang selamat sekaligus memastikan hak-hak mereka terpenuhi,“ ujar Tamba saat mengunjungi korban di Gilimanuk, Selasa (29/6). 

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami