search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Produk Kakao Bagian dari Persiapan Menuju Jembrana Emas 2026
Kamis, 25 Agustus 2022, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Produk Kakao Bagian dari Persiapan Menuju Jembrana Emas 2026.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, MELAYA.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyebut hasil produksi kakao merupakan bagian dari persiapan menuju Jembrana Emas 2026. Saat ini petani baru bisa ekspor biji kakao, kedepan sudah bisa berupa hasil olahan biji kakao itu sendiri. 

"Di tahun emas Jembrana nanti akan ada 6-10 juta wisatawan yang datang ke Jembrana. Saat itu tidak ada lagi cofee morning tapi choco morning. Nah itu semua harus berasal dari produk lokal kita.

Saya juga sudah perintahkan dinas terkait untuk mengakomodir segala kebutuhan para petani kakao kita. Karena ini produk unggulan yang sudah mendunia," sambungnya saat penyerahan bantuan CSR PLN berupa alat pengolahan biji kakao, Rabu (24/8/2022) di Kelompok Tani Kakao Merta Abadi, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya.

Baca juga:
Jembrana-Kemenkop UKM akan Bentuk Rumah Produksi Kakao

Atas bantuan dari CSR PLN pihaknya berterimakasih dan berharap kedepannya bantuan bisa terus diberikan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan petani kakao di Jembrana. 

"Ini luar biasa sangat membantu sekali dalam rangka penilaian mutu dan kualitas daripada kakao. Dengan alat ini akan memberikan nilai tambah yang luar biasa dengan harga pasar hingga 3 kali lipat daripada berupa biji utuh terlebih disini sebagai kawasan desa wisata kakao. Jadi saya harapkan kelompok dapat memanfaatkan bantuan yang diberikan secara maksimal," ujarnya.

Sementara Agus Yudistira Manager PLN UID Bali UP3 mengatakan bantuan tersebut sebagai bentuk dukungannya kepada kelompok. Dirinya mengaku sangat bangga bisa ikut terlibat didalamnya. 

"Semoga bantuan CSR kami ini bisa meningkatkan produktivitas kelompok tani kakao disini dan kedepan diharapkan akan terus berkembang menjadi desa wisata pengolahan kakao. Tentu kedepan kami akan terus mendukungnya," kata Agus.

Adapun bantuan yang diserahkan sebanyak 4 unit alat pengolahan biji kakao. 2 alat sangrai, dan 2 alat deseler (pemecah biji kakao) senilai 150 juta rupiah. Bantuan diserahkan langsung Bupati Tamba kepada Ketua Kelompok.

Editor: Robby Patria

Reporter: Humas Jembrana



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami