search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Paruman Agung 74 Pedanda se-Bali di Pura Merthasari
Sabtu, 19 Februari 2022, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Paruman Agung 74 Pedanda se-Bali di Pura Merthasari.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.

Di wantilan Pura Dangkahyangan Merthasari, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, dilaksanakan Paruman Agung Dharmoghosana, Paruman Agung Dharma Prawerthi Sabha Lan Paruman Agung Wuku Bala, Perkumpulan Darmopadesa Pusat Nusantara, Tahun 2022, yang diikuti oleh sebanyak 74 orang Pedanda Lanang Istri, pada Sabtu (19/2/2022).

Kehadiran sebanyak 74 Ida Pedanda ini adalah perwakilan terbatas sebanyak 6 orang dari masing-masing Kabupaten/Kota se-Nusantara, lantaran situasi saat ini di negara Indonesia masih dalam keadaan Pandemi Covid-19, hingga tentunya, kegiatan digelar dengan penerapan Protokol Kesehatan yang sangat ketat.

Hadir dalam kegiatan Paruman Pedanda Siwa-Budha Bali Nusantara, diantaranya Bupati Jembrana I Nengah Tamba SH yang diwakili Wabup Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, Ketua Paruman Agung Dharma Prawerhi Sabha, Marsekal TNI (Pur) Ida Bagus Putu Dunia, Drs. IB Susrama, Ketua Komisi I DRPD Kabupaten Jembrana, selaku Ketua Panitia dan Pangempon Pura Dangkahyangan Merthasari, Asisten I Pemkab Jembrana I Negah Ledang, Kapolsek Kota Jembrana Iptu I Putu Budi Santika, Camat Jembrana I Kadek Agus Arianta, serta para Panitia Penyelenggara.

Ida Pedanda Gde Putra Kemenuh dari Griya Kusara Kemenuh Jembrana sebagai Mukhya Pangelingsir Dharmoghosana Cabang Jembrana, mengatakan, Organisasi Paruman Pedanda Siwa-Budha Bali Nusantara ini, resmi didirikan sejak tahun 1999-nan, dan berada di bawah payung Yayasan Dharmopadesa. 

Organisasi Pedanda Siwa-Budha Bali-Nusantara ini, telah memiliki legalitas hukum dan telah ditetapkan oleh Kemenkum HAM dalam bentuk Lembaga berbadan hukum dalam bentuk Perkumpulan sehingga bernama Perkumpulan Dharmopadesa Pusat Nusantara, berkantor pusat di Kodya Denpasar, Provinsi Bali.

"Dharmopadesa ini mempunyai kegiatan dalam bentuk Paruman (Rapat Koordinasi Sulinggih), yang digelar setiap 7 (tujuh) bulan sekali (Kalender Bali) secara bergiliran di 7 (tujuh) Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Saat ini, giliran di Kabupaten Jembrana, mengambil tempat di Pura Dhangkahyangan Mertasari, pada Sabtu (19/2/2022)", jelas Ida Pedanda.

Sementara itu, Ketua Komisi I DRPD Kabupaten Jembrana, Drs. IB Susrama, selaku Ketua Panitia dan Pangempon Pura Dangkahyangan Merthasari mengatakan, mengapa Pura Dhangkahyangan Merthasari? Karena para Sulinggih atau Ida Pedanda itu, merupakan nanak Ida Dhanghyang Dwijendra, sehingga menjadi tepat, jika Paruman ini dilaksanakan di ajeng Linggih Ida Bathara Dhanghyang Dwijendra, agar Parumannya nemugelang atau ngemed, yakni memargi antar (berjalan sukses).

Menurutnya, Pura Dangkahyangan Mertasari ini, merupakan satu diantara pura Dhangkahyangan di Bali, yang terletak di Kabupaten Jembrana, dan didirikan berdasarkan temuan Prasasti, bersamaan dengan berdirinya Desa Mertasari, 27 Desember 1857.

"Pura Dangkahyangan Merthasari adalah salah satu Pura Kahyangan Jagad di Bali, sehingga umat yang melakukan persembahyangan bukan saja umat yang ada di Bali, melainkan seluruh umat Hindu yang ada", kata IB Susrama.

Ditambahkannya, Pura Dangkahyangan Merthasari, terbagi atas 3 (tiga) Mandala (Kawasan/Area), yang disebut Tri Mandala, diantaranya : Pertama, adalah Utama Mandala, yakni lokasi untuk Pura, yang terletak di Hulu (Timur Laut). Kedua, yakni Madya Mandala, adalah lokasi (Tengah) untuk permukiman. 

Ketiga, adalah Nista Mandala, yang terletak di lokasi Hilir yakni pinggir Barat Daya, merupakan lahan Pertanian juga Setra (Kuburan).

"Pura Dangkahyangan Merthasari juga merupakan Cikal Bakal Pertanian di Kabupaten Jembrana. Ini terbukti adanya diciptakan Tibu Kleneng, merupakan Teknologi Jenius secara Sakala Niskala, yang berfungsi sebagai sumber pengairan dan penangkal tsunami di wilayah Kabupaten Jembrana", papar IB Susrama.

Kegiatan Paruman Pedanda Siwa-Budha Bali-Nusantara di Pura Dangkahyangan Merthasari ini disambut baik oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba SH. Hal ini disampaikan Wabup Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, ST, MT.

"Saya ucapkan selamat kepada seluruh Ida Pedanda atas terselenggaranya Paruman Pedanda Siwa-Budha Bali-Nusantara ini", kata Wabup Jembrana.

Di sela-sela Paruman, juga diserahkan Buku karya IB Susrama yang berjudul Ida Pedanda Sakti Wawu Rawuh Ngawitin Ngewangun Pertanian Bali Nusantara Di Jembrana, kepada para Peserta Paruman.

Adapun pembahasan pokok dalam Paruman Pedanda Siwa-Budha Bali-Nusantara adalah tentang Pelestarian Ajaran Agama Hindu Hindu Dresta Bali, termasuk Tata Cara Pengabenan khususnya di Bali, yakni Atma Wedana Sane Alit.

Selanjutnya, Ketua Paruman Agung Dharma Prawerhi Sabha, Marsekal TNI (Pur) Ida Bagus Putu Dunia, mengatakan Ajaran Hindu Dresta Bali harus diajeggkan. Ini tentunya dengan kita melarang Sampradaya Asing masuk dan merusak tatanan Agama Hindu.

"Bagi para penganut Sampradaya Asing khususnya yang ada di Bali silahkan mengatur urusannya sendiri, akan tetapi tidak lagi bernaung di dalam Agama Hindu", tegasnya.

Dalam penyelenggaraan Paruman Pedanda Siwa-Budha Bali-Nusantara ini, dilakukan secara sederhana, terlebih situasi saat ini di negara Indonesia masih dalam keadaan Pandemi Covid-19, hingga tentunya, kegiatan akan dilakukan dengan penerapan Protokol Kesehatan yang sangat ketat.

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami