search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hanya Ada 284 Ogoh-Ogoh di Jembrana Saat Perayaan Nyepi
Kamis, 6 Januari 2022, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Hanya Ada 284 Ogoh-Ogoh di Jembrana Saat Perayaan Nyepi.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.

Setelah 2 tahun masa pandemi covid-19 melanda, perayaan hari raya Nyepi saat Pengerupukan dilaksanakan tanpa pawai ogoh-ogoh. 

Namun tahun 2022 kali ini perayaaan Nyepi Tahin Baru Saka 1944 Majelis Desa Adat (MDA) akan membolehkan pembuatan dan pawai ogoh-ogoh. 

Namun pawai dan pengarakan dilakukan dengan aturan ketat, mulai pembuatan dan pawai pada hari Pangrupukan, diantaranya mengenai bahan dan sekaa yang membuat hanya setiap Banjar satu ogoh-ogoh. 

Sesuai dengan surat edaran MDA Provinsi, Menurut Petajuh I Majelis Desa Adat (MDA) Jembrana I Ketut Arya Tangkas mengatakan  di Jembrana nanti akan ada sebanyak 284 Ogoh-ogoh, karena masing-masing banjar adat hanya ada satu ogoh-ogoh. 

"Kalau dulu, setiap banjar bisa membuat ogoh-ogoh bisa sepuluh. Dengan kondisi Pandemi saat ini, hanya boleh membuat satu buah ogoh-ogoh," ungkapnya.

Dalam pembuatan dan pengarakan harus menjalankan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan saat menyambut hari raya Nyepi nanti. Meskipun demikian dalam pembuatannya tidak mengurangi nilai-nilai tradisi dan ritual bukan hanya sekedar hiburan semata. 

"Setiap Sekaa di Banjar yang akan membuat ogoh-ogoh, juga harus meminta izin kepada bendesa dan Satgas gotong royong, agar pelaksanaanya nanti sesuai dengan protokol kesehatan ketat," tegasnya.

Terkait dengan lomba ogoh-ogoh, Tangkas menegaskan akan tetap dilaksanakan dengan tiap kecamatan menunjuk lima ogoh-ogoh. Dari lima tersebut nantinya akan dipilih tiga ogoh-ogoh untuk penilaian tingkat Kabupaten. 

Perlombaan pun nantinya tetap mencermati situasi dan kondisi pandemi. Jika kebijakan pemerintah untuk pembatasan aktivitas 

Mengenai pawai dan lomba Ogoh-ogoh, nantinya tetap mencermati situasi dan kondisi pandemi. Karena harus memperhatikan kebijakan pemerintah terkait dengan pembatasan aktivitas masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami