Rutan Negara Kelas IIB Negara (Rutan Negara) telah mengadakan Penemuan Kasus Tuberkulosis (TBC) Secara Aktif dengan Skrining Gejala dan Intervensi Rontgen Dada di 374 fasilitas pemasyarakatan, rumah tahanan, dan lembaga pemasyarakatan khusus perempuan di 33 kantor wilayah. 

Hal ini merupakan langkah strategis dalam usaha untuk mengendalikan penyebaran TBC, yang dilakukan bekerja sama dengan Tirta Medical Center (TMC), Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, Puskesmas 1 Negara, serta melibatkan tiga perawat dari Rutan Negara.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyasar 151 warga binaan pemasyarakatan (WBP). Lilik Subagiyono, Kepala Rutan Negara, menjelaskan bahwa tindakan ini bertujuan untuk mencegah potensi penularan TBC di lingkungan Rutan Negara. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Ditjen Pemasyarakatan.

"Selain upaya pencegahan, proses skrining TBC ini juga merupakan pelaksanaan rekomendasi yang tercantum dalam Surat Edaran Dirwatkeshab Ditjenpas Kemenkumham RI No. PAS.06-PK.06.07-710 mengenai Skrining TBC dengan Intervensi Rontgen Dada. Tujuannya adalah untuk lebih efektif dalam mengidentifikasi kasus TBC secara aktif dan menyeluruh di kalangan komunitas yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan di dalam komunitas, terutama di fasilitas Lapas/Rutan," papar Lilik Senin (28/08/2023).

Proses pemeriksaan dimulai dengan tahap registrasi, yang melibatkan pengecekan dan pengumpulan data identitas para WBP. Selanjutnya, dilakukan skrining radiologi dada (CXR) oleh tim yang bekerja sama dengan vendor X-Ray TMC. 

Hasil dari skrining ini akan dievaluasi oleh tim dokter pemeriksa. Jika terdapat gejala atau gambaran TBC pada hasil radiologi, WBP tersebut akan diminta untuk menjalani pemeriksaan dahak atau sputum. Dari total 151 WBP yang menjalani pemeriksaan, sebanyak 34 WBP akan melanjutkan ke tahap Tes Cepat Molekuler (TCM) yang diadakan di Rumah Sakit Umum Negara