search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bupati Tamba Mendem Pedagingan di Karya Pura Segara Rupek
Selasa, 28 Juni 2022, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bupati Tamba Mendem Pedagingan di Karya Pura Segara Rupek.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mendapatkan kehormatan untuk mendem pedagingan dan ngunggahan (menempatkan) Daksina Linggih pada Pelinggih Taksu Agung bersamaan dengan Gubernur, I Wayan Koster Mendem Pedagingan pada karya Melaspas, Mendem Pedagingan, Ngenteg Linggih Lan Pedudusan Alit di Pura Dang Kahyangan Payogan Agung Segara Rupek.

Bupati Tamba juga mendapatkan kesempatan ngunggahan Daksina Linggih pada Pelinggih Padma mendampingi Gubernur Bali Wayan Koster pada Pura yang bertempat di Desa Sumberklampok, Gerokgak, Buleleng, Selasa (28/6/2022). 

Upacara bertepatan dengan rahina Tilem Sadha Anggara Kliwon Medangsia, dipuput oleh Ida Pedanda Gede Diksa Singarsa Manuaba. 

Dari jajaran pimpinan daerah lainnya ikut dalam persembahyangan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana bersama Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jayanegara sekaligus ketua panitia karya.

Selaku pengrajeg Karya, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan keinginan untuk mendirikan Pura ini sudah ada sejak tahun 2000. Sementara dari napak tilas orang tua terdahulu  sudah  mendirikan Pura ini di tahun 2001 tetapi belum sebaik saat ini.

"Di bulan Juni 2020, melalui bantuan  Gubernur Bali senilai Rp 7,5 milyar dan pura ini sudah selesai. Kami ucapkan terima kasih, saya meminta kepada semua yang hadir untuk selalu berdoa semoga Pak Gubernur dalam melaksanakan tugas diberikan keselamatan dan kesehatan dan masyarakat Bali mendapatkan kebahagiaan," terang Jaya Negara .

Sementara Gubernur Bali  Wayan Koster mengatakan  Pura Segara Rupek ini adalah gawangnya Bali, sebagai proteksi Bali.
Karena itu, sebagai penerus harus melakukan upaya secara sekala dan niskala (duniawi dan rohani). 

"Niskala  membangun Pura dan melakukan upakara seperti sekarang ini. Sekalanya kita tidak boleh membuat kebijakan yang tidak Beliau inginkan dulu. Kalau Gubernur natinya misalnya. Jangan tergoda misalnya dengan membangun jembatan Jawa Bali, Harga mati itu tidak boleh sesuai spirit Beliau (Ida Dang Hyang Siddhi Mantra)," terang Gubernur Koster .

Untuk itu kedepannya berbagai sarana prasarana Pura akan ditingkatkan. Akan dibangun rumah pemangku dan wantilan karena tempat Pura yang jauh dengan jalan utama. Sehingga kesinambungan pemeliharaan dan tatanan upakara setiap harinya ada yang melakukan. 

Infrastruktur lainnya, untuk jalan tahun ini baru bisa dibangun sepanjang 3,5 KM dari total 15 KM. Anggarannya sebut Koster,  bersumber BKK Kabupaten Buleleng yang akan dibangun akhir Juli ini. 

"Sisanya tahun depan akan saya pastikan tuntas. Sekarang sudah ada ijin dari Kementerian Kehutanan. Sehingga pemedek bisa nyaman sembahyang. Karena untuk menempuh pura, perjalanan tadi  memakan waktu satu jam dari jalan utama. Semoga apa yang kita lakukan ini betul-betul bermanfaat secara dan berbahagia secara sekala. Terutama Beliau yang melinggih (berstana) di Pura ini, Rahayu," ujar Gubernur Wayan Koster.

Acara diakhiri dengan penandatanganan prasasti Pura dan dilanjutkan dengan ramah tamah. Sebelum meninggalkan area Pura dilaksanakan penanaman pohon di depan halaman Pura oleh Gubernur didampingi Bupati Jembrana, I Nengah Tamba.

Editor: Robby Patria

Reporter: Humas Jembrana



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami