Sekda Jembrana Buka Kemah Budaya Tingkat Provinsi Tahun 2024
GOOGLE NEWS
BERITAJEMBRANA.COM, NEGARA.
Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana, I Made Budiasa membuka Kemah Budaya Tingkat Provinsi Bali XXIV Tahun 2024 ditandai dengan pemukulan kulkul (kentungan) bersama yang diselenggarakan di Wantilan Pura Luhur Dang Kahyangan Perancak, Desa Perancak (31/10/2024). Kegiatan tersebut akan berlangsung pada tanggal 31 hingga 3 November 2024 dengan mengambil tema "Manu Satya Dharma".
Diketahui, Kemah Budaya Tingkat Provinsi Bali XXIV Tahun 2024 di ikuti oleh seluruh Kabupaten/Kota se Bali, yang masing-masing mengeluarkan 6 peserta sebagai Kader Pelestari Budaya Provinsi Bali.
Dalam sambutannya, Pjs Bupati Jembrana, I Ketut Sukra Negara yang di bacakan langsung oleh Sekda Jembrana I Made Budiasa menyambut baik dilaksanakannya kegiatan tersebut. Menurutnya, ini juga membuktikan bahwa anak muda melalui Kader Pelestari Budaya Provinsi Bali harus siap menyambut perubahan jaman dan mampu bersaing era baru perkembangan Dunia saat ini melalui kegiatan positif demi masa depan yang lebih baik.
“Kecintaan akan budaya harus kira tumbuh kembangkan mulai dari generasi dan menjadi garda terdepan menjaga kelestarian budaya dimasa depan, ” ujarnya.
Lebih lanjut, Kemah Budaya merupakan salah satu kegiatan penumbuh kembangkan rasa cinta akan keberadaan atau kebudayaan warisan leluhur.
“Karena Budaya merupakan jati diri masyarakat Bali yang telah diakui masyarakat dunia, ” jelasnya.
Pasalnya, belakang ini disetiap ajang kegiatan anak muda yang berprilaku menyimpang harus kita perangi bersama dengan stigma dan kegiatan positif, apabila mereka kita ajarkan dan tanami dengan nilai-nilai keagamaan maka semua prilaku yang kurang baik akan sirna dan berubah menjadi orang yang kreatif dan inovatif.
“Pemerintah provinsi Bali mempunyai pedoman pembangunan dengan filosofi Sad Kerthi Loka Bali dalam konsep ajaran agama hindu yang diterapkan di bali untuk senantiasa menjaga alam semesta, ” ungkapnya.
Ditambahkannya, bahwa Bali memiliki beberapa nilai kearifan lokal yang menjadi panutan untuk masyarakatnya dalam menjaga dan merawat adat istiadat dan keberagamannya.
“Masyarakat di bali merealisasikan beberapa budaya lokal yang masih relevan dsn diterapkan dalam praktek kehidupan yang berkembang di Bali adalah Tri Hita Karana dan Menyama Braya, ” paparnya.
Baca juga:
Festival Nasional Seni Pelajar Jembrana VIII, "Wadah bagi Kreativitas Cerdas Pelajar Merdeka"
Pihaknya juga menyampaikan pesan kepada para peserta agar dapat memanfaatkan kesempatan mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menambah pengetahuan dan pengalaman.
"Para peserta yang mengikuti acara ini berada satu tingkat diatas teman-teman yang belum bisa mengikuti. Jadi kalian mendapatkan pengetahuan dan dimanfaatkan dengan baik," harapnya.
Editor: Edy
Reporter: Tim Liputan