Kisah Lansia Salbiyah Tetap Produktif Mengolah Minyak Kelapa
GOOGLE NEWS
BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.
Coconut Oil atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan minyak kelapa memiliki banyak fungsi dan manfaat.
Sadar akan manfaat itu, Salbiyah (75) asal Banjar Air Anakan, Jembrana walau sudah lanjut usia tetap kreatif mengolah minyak kelapa yang disebut di Bali dengan nama minyak tandusan. Selain digunakan untuk menggoreng makanan, ia juga memakainya untuk pijat urut dan bahkan jaman dulu dipakai minyak rambut.
Salbiyah menuturkan cara membuat minyak kelapa dengan sistem tradisional dan bahan baku kelapa didapat dari masyarakat sekitar rumah. Dengan bahan bakar yang menggunakan tungku dan kayu bakar, menurutnya olahan minyak lebih terasa kental nilai tradisionalnya.
"Dalam sehari jika kelapa banyak diperoleh sekitar 25 biji kelapa makan akan mendapatkan minyak murni 3 botol tanggung bekas air mineral. Ampas kelapa yang sudah tidak digunakan dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak bebek. Justru bagus bagi ternak dan sehat," ujarnya.
Sedangkan kotoran minyak bisa difungsikan sebagai panganan khas kampung bernama lontong pesor (serapah tai minyak), selain nikmat bercampur lontong dan sayur roroban yang terdiri dari sayur daun singkong, jantung pisang, rebung, dan nangka muda. Harganya pun relatif cukup murah, yakni Rp5 ribu, enak dan gurih adanya campuran bekas kotoran minyak tadi.
"Anak-anak yang memasarkan karena sudah tua, sedangkan dulu berjualan keliling kampung dan tetangga desa. Harga per botol Rp25 ribu tentu banyak peminat dan pelanggan yang rela antri memesan minyak tandusan/ disebut minyak kelapa. Bahkan penjualan merambah secara online," ujarnya.
Untuk pengerjaan membuat minyak kelapa ini butuh waktu 3 jam mengolahnya dan dikerjakan sendiri dengan masih menggunakan tungku. Dan setelah itu minyak digoreng biar bening agar tidak kotor. Dengan begitu, kemurnian minyak kepala lebih jernih dan bisa bertahan lama.
Editor: Robby Patria
Reporter: Jimmy