search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warung Khas Pesisir Airkuning Andalkan Kuliner Hasil Laut
Rabu, 1 Desember 2021, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Warung Khas Pesisir Airkuning Andalkan Kuliner Hasil Laut.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, MELAYA.

Warga Banjar Anyar Desa Airkuning, Farida mempunyai menu olahan kuliner masakan yang khas diantaranya pindang kuning, ikan bakar, dan kepiting goreng yang menjadi andalan.

Selain itu, ia juga memasak sajian yang tetap ada untuk nasi campur bahkan juga menerima pesanan. Farida menuturkan untuk ikan bakar, kepiting dan olahan hasil laut didapat dari nelayan yang ada di Desa Airkuning. Saking dikenalnya, orang biasa menyebut usaha kulinernya, warung makan yang berdiri 10 tahun. Masyarakat juga sangat mengidolakan hasil olahan menu kuliner Farida. 

"Buka dari jam 9 pagi hingga malam hari jam 10. Ikan laut biasa disajikan setiap hari 5 kg dari seluruh hasil laut. Untuk ayam 10 kg sedangkan ayam kampung 15 kg setiap hari dimasak. Dikerjakan bersama keluarga tanpa mengenal lelah hasil bahu membahu," ujarnya.

Farida menambahkan, selama ini usahanya mengandalkan kerja sama kreatif, bahkan tiap anggota keluarga mempunyai tugas masing-masing untuk mengolah hasil masakan yang dijual. Harga tergantung dari jenis ikan yang dijual dari sop ikan kakap dan kebutuhan para pembeli langsung saji. 

"Untuk kuliner ayam bakar dijual dengan harga 25 ribu per porsi itu pun  ayam kampung. Setiap masakan menggunakan minyak goreng yang murni tanpa menggunakan minyak curah. Karena sajian khas kuliner benar-benar murni dan terasa lebih nikmat. Karena banyak juga pesanan via order dan antar bagi pelanggan," jelasnya.

Farida sangat berharap usaha kuliner ini lebih luas tentu ini butuh juga sentuhan pemerintah agar bisa memperluas kuliner yang kini dikelolanya. Adapun pelanggannya banyak yang memesan dari desa lain dengan mempertahankan masakan tradisi khas pesisir.

"Sehingga para nelayan juga hasil tangkapannya bisa tertampung dan juga sama-sama menghasilkan. Nilai ekonomis justru dikembangkan di desa bahkan masyarakat menikmati," pungkasnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami