Pembeli Lesu, Omzet Pengrajin Ingka di Mendoyo Turun Drastis
GOOGLE NEWS
BERITAJEMBRANA.COM, MENDOYO.
Geliat kerajinan sarana upacara di Kabupaten Jembrana dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan yang sangat drastis.
Hal tersebut tidak terlepas dari menurunnya daya beli masyarakat di masa pandemi covid-19 dengan pembatasan kegiatan masyarakat dari pemerintah.
Dengan dilakukan PPKM Level 4 hingga 9 Agustus mendatang, para pelaku usaha dari berbagai sektor usaha mengaku terpukul berat. Tidak hanya pengusaha besar, para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) pun menangis, bahkan menjerit.
Seperti yang dialami pengrajin kecil ingka (semacam piring yang terbuat dari anyaman lidi atau batang daun kelapa-red) pada Jumat (06/08/2021).
Salah satu pengerajin ingka bernama I Dewa Ayu Putu Sudarni yang akrab disapa Dewa Biang Mataram (63 tahun) asal Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali kini mengeluhkan sepinya pembeli. Bahkan ia mengaku, sama sekali tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi saat ini, lantaran usaha yang ia tekuni telah bertahun tahun, kini penghasilannya turun drastis.
Dewa Biang Mataram menambahkan sebelum adanya pandemi covid-19, penghasilannya sebulan bisa terjual sampai 20 lusin ingka. Namun, sejak adanya Covid 19 ini, omzet dan pemasaran usahanya sangat lesu, sehingga dalam sebulan bisa terjual hanya 2 sampai 5 lusin ingka saja. Dimana untuk 1 lusin Ingka, ia jual dengan harga hanya Rp90 ribu.
Dewa Biang Mataram mengaku untuk memenuhi kebutuhan keluarganya saat ini merasa sangat kewalahan. Ditambah kini salah seorang dari 2 anak perempuannya tertimpa musibah.
Anak perempuan dari Dewa Biang Mataram yang diandalkan bekerja membantunya mencari bahan anyaman, kini mengalami patah tulang, lantaran beberapa hari lalu terjatuh dari pohon, saat berupaya mencari bahan anyaman ingka.
Dewa Biang berharap pandemi ini segera berlalu dan pemerintah memerhatikan nasibnya dengan membantu mencarikan solusi agar hasil kerajinnya penjualannya dibantu.
Editor: Robby Patria
Reporter: Jimmy