Seorang anak bernama I Putu Sandi Dipa asal Banjar Anyar Kelod Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo yang masih duduk di kelas 6 SDN 1 Penyaringan tetap semangat untuk belajar sambil bekerja sangat tinggi. 

Saat belajar daring, Putu Sandi ingin memanfaatkan waktu luangnya dengan mengisi kegiatan yang positif dan bisa membantu orang tua, putra semata wayang pasangan Ni Komang Arini dengan (alm) Ketut Siden Sanjaya memilih bekerja di bengkel las.

Diketahui Putu Sandi ditinggal meninggal oleh ayahnya sejak 6 tahun lalu sehingga hanya ibunya saja yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarganya. Tidak ingin melihat ibunya bekerja sendirian, akhirnya I Putu Sandi Dipa memutuskan untuk bekerja di bengkel las. 

“Mumpung belajar daring, jadi banyak waktu luangnya, maka saya kerja di bengkel las. Bantu bersih bersih dan gulung kabel di bengkel,” kata Sandi Dipa ketika ditemui di rumah Selasa (03/08/2021). 

Putu Sandi bisa mendapatkan upah seadanya antara Rp16 ribu atau Rp20 ribu jika kerjaannya cukup banyak. Uang hasil dari bekerja itu ia serahkan kepada ibunya untuk kebutuhan sehari-hari. Namun Putu Sandi sebenarnya ingin memiliki HP karena selama belajar daring dirinya mengumpulkan maupun mengambil tugasnya langsung ke sekolah.

"Saya cuma bisa berdoa agar bisa mengumpulkan uang untuk beli HP," kata Putu Sandi.  

Dia juga berharap memiliki sepeda sehingga bisa dipakai berangkat sekolah dan bekerja. Dengan kondisi seperti ini tidak mungkin ibunya bisa membelikan Sandi sepeda, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari saja sangat sulit.