search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
22 Pasien Covid-19 di Jembrana Meninggal, Belum Vaksinasi
Senin, 19 Juli 2021, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.

Dari data Gugus Tugas Covid-19 di Jembrna sejak 23 juni 2021 hingga 18 Juli 2021 sebanyak 23 orang warga Jembrana meninggal terkonfirmasi covid-19. 22 orang diantara yang meninggal itu belum mendapatkan vaksinasi atau sebanyak 95,6  persen.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyebut kasus kematian akibat virus covid-19 di Jembrana sebagian besar belum menerima vaksinasi. Sementara sisanya, 1 orang sudah vaksinasi hanya dosis pertama. 

"Dari data itu menunjukkan bahwa sebagian besar yang meninggal itu belum sempat divaksin sama sekali. Artinya efektifitas vaksin dapat dibuktikan. Sangat berat risiko kalau belum divaksin," kata Tamba usai menyerahkan daging kurban secara terbatas di Mesjid Raya Jembrana, Senin (19/7/2021).

Karena itu Tamba mengimbau agar masyarakat Jembrana  segera melaksanakan program vaksinasi. Ia menyebut saat ini penyebaran virus corona yang semakin melonjak sehingga beberapa kebijakan diambil pemerintah salah satunya pemberlakuan PPKM Darurat.

"Saya ajak masyarakat untuk tetap disiplin, terapkan 3 M agar tehindar. Selain itu kembali saya ingatkan segera ikuti vaksinasi. Jangan sampai vaksin aja tidak mau, sudah disediakan secara gratis. Ini demi kesehatan kita bersama," paparnya.

Tamba juga mengingatkan saat ini lonjakan kasus sudah terjadi. Hal itu berakibat pada terbatasnya ruang perawatan di rumah sakit maupun hotel sebagai perawatan karantina. Kondisi itu diperparah dengan terbatasnya tenaga medis dan bahkan banyak dari mereka yang sakit dan kelelahan.

"Kalau rumah sakit kita penuh, hotel penuh dan nakes juga kita terbatas. Masalahnya kalau saudara kita sakit siapa yang akan merawat. Maka itu jangan berkerumun dulu, ini lebih ringan dibandingkan kalau ada keluarga kita sakit. Karena yang kita hadapi adalah virus," beber Tamba.

Menurutnya, kunci dari semua adalah kedisiplinan. Patuh dan menahan diri dengan menerapkan 3 M.

"Saat ini kita PPKM darurat banyak pembatasan. Kita juga tidak berharap ini diperpanjang karena dampaknya kepada sektor  ekonomi. Tapi kuncinya disiplin tadi, kalo kita sudah disiplin semua mungkin saja  pembatasan itu tidak berlaku," sebutnya.

Sementara itu dari data yang disampaikan kepala dinas kesehatan Jembrana dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwatha, saat ini capaian vaksinasi di Jembrana untuk dosis 1 sebanyak 84,68 %. Dengan target waktu tersisa 8 hari kerja, masih ada sisa  sasaran belum vaksin dosis 1 sebanyak 35.335 orang.

Senada dengan bupati, ia juga menyampaikan ajakan agar  masyarakat Jembrana mau mengikuti vaksinasi.

"Dari 23 yg meninggal hanya satu yang sudah vaksin itupun hanya baru dosis pertama saja. Jadi walaupun  terkena (covid-19), akan sangat  cepat kembali sehat dan sangat  kecil bisa menjadi buruk/meninggal," kata Parwata. Berkaca dari kasus meninggal akibat covid-19 itu, ia berharap masyarakat yang belum vaksin untuk sadar diri menjaga kesehatan. 

"Kita bisa mencegah penularan covid-19. Segera datang ke pos-pos vaksin untuk mendapatkan vaksinasi. Ini demi keamanan dan kesehatan diri sendiri dan kita bersama," tandasnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami