search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
7 Warga Desa Nusasari Jembrana Jadi Korban Anjing Rabies
Selasa, 27 April 2021, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, MELAYA.

Kasus gigitan anjing rabies kembali terjadi di Kabupaten Jembrana, kali ini 7 (tujuh) orang warga Banjar Anyar Sari Kangin, Desa Nusasari korban digigit anjing rabies. Ketujuh warga tersebut digigit oleh 1 (satu) anjing kecil. 

Dari informasi yang berhasil dihimpun, pemilik anjing tersebut diketahui bernama Ni Ketut Marni (50) warga Banjar Anyar Sari Kangin, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Jembrana. Pemilik ini sekaligus korban gigitan dari anjingnya sendiri. 

Adanya informasi ada kasus gigitan, Tim Respon Cepat Kasus Rabies Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana dipimpin oleh Kabid Sekwan dan Vesmafet drh. I Wayan Widarsa langsung menurunkan 4 tim yang untuk melaksanakan vaksinasi dan eliminasi selektif di 4 (empat) banjar di desa tersebut. 

Menurut pemilik anjing Ni Ketut Marni saat mengatakan, dirinya digigit anjingnya sendiri di tangan kiri pada saat memberi makan.

"Sebelumnya anjing saya sudah diikat di kebun, pada saat saya beri makan ajingnya langsung mengigit tangan saya," ujarnya.

Atas gigitan anjingnya, dirinya langsung membawa ke Puskesmas Melaya. "Sudah saya berobat ke Puskesmas dan dikasih suntikan vaksin rabies," pungkasnya.

Sementara itu Kabid Sekwan dan Vesmafet drh. I Wayan Widarsa yang memimpin kegiatan tindakan eliminasi selektif di Banjar Anyar Sari Kangin Desa Nusasari mengatakan, pihaknya dari Bidang Keswan seijin bapak Kadis mendapat informasi dari warga terjadi kasus rabies di Desa Nusasari khusus di Banjar Anyar Sari Kangin.

"Berawal anjing ini menggigit pada tanggal 24 April 2021 sebanyak 4 orang, lalu dibunuh, dikarenakan mengigit lebih dari dua orang kami curiga ada apa dengan anjing tersebut," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, lanjut Widarsa, pihaknya langsung mengambilan sampel pada 24 April 2021 pada hari Senin 26 April  dan dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar dan sorenya keluar hasil positif. 

"Terkait hal tersebut teman kita yang ada di Kecamatan Melaya langsung sore harinya bergerak ke desa untuk memberikan informasi ke warga bahwa sample yang dikirim tersebut hasilnya positif, sehingga ada kewaspadaan kepada warga disana," uraiannya. 

Widiarsa menambahkan, pihaknya melakukan tindakan eliminasi selektif dengan tujuan untuk mengurangi penyebaran pada anjing yang sempat kontak dengan anjing yang positif, dan kumudian anjing liar yang tidak bisa yang dipegang untuk di vaksinasi. 

"Di Desa Nusasari estimasi populasi anjing sebanyak 762 ekor, harapan kita tim yang kita turunkan pada hari ini minimal 80 persen dapat melakukan vaksinasi ajing tersebut, itu merupakan daya pengaman virus untuk tidak menyebar, kalau pun virus itu sempat menyebar, setelah divaksin anjing tersebut akan mati sendiri," tutupnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami