search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Marak Tahun Baru Pedagang Musiman Kembang Api dan Terompet di Tepi Jalan
Selasa, 31 Desember 2024, 15:38 WITA Follow
image

Marak Tahun Baru Pedagang Musiman Kembang Api dan Terompet di Tepi Jalan

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, NEGARA.

Jelang pergantian tahun 2024 yang tinggal menghibur jam, marak para pedagang kembang api dan terompet. Banyak pedagang dadakan sepanjang pinggiran Jalan Gatot Subroto, Kabupaten Jembrana Bali. Baik pedagang lokal maupun yang dari luar pulau Bali, menjual aneka kembang api dan juga terompet. Untuk jenis usaha ini ternyata juga harus mengantongi ijin dari pihak kepolisian. 

Pedagang musiman kembang api dan terompet Kadek Naning Lestari (40) tahun katakan, untuk buka lapak pinggir jalan tak tanggung-tanggung perlu mengeluarkan kocek untuk modal usaha Rp.5 juta. Pada intinya membaca peluang usaha di akhir tahun, tentu ini merupakan usaha yang menggiurkan. Tapi bila hujan tentu barang dagangan tinggal masuk dalam mobil. 

"Beli bahan kembang api itu juga harus mengantongi ijin dari pihak kepolisian. Sehingga aman sesuai kriteria yang sudah disepakati. Jual kembang api dari harga lima ribu hingga 200 ribu rupiah," tuturnya. 

Menurutnya, jenis kembang api ada yang ledakan kecil seharga Rp.10.000 sedangkan ledakan besar harganya Rp.200.000 sedangkan terompet harga dari 15.000 sampai harga Rp.20.000. Buka lapak dari jam 08.00 wita hingga malam. Apalagi ini jelang akhir tahun tentu sampai larut malam. Dan semoga cuaca bersahabat, tidak hujan. 

"Selama 4 hari berjualan kembang api dan terompet. Bisa untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Tapi kalau sehari-hari buka salon perawatan di BB Agung, Kecamatan Negara, Jembrana. Tapi selama 4 hari  ini di jaga karyawan yang masih juga kerabat dekat," ungkapnya sambilan ngemong anak 2 di dalam mobil. 

Kadek Naning juga menyatakan, para pedagang dadakan ini artinya mengejar peluang usaha. Secara ekonomi justru bisa menguntungkan. "Namanya pedagang tentulah mencari untung. Omzet selama 4 hari berjualan, tentu hari ini Selasa 31/12/2024 lebih ramai," ujarnya tak mau menyebutkan berapa nominal hasil penjualan. 

Ia sangat berharap sebagai rakyat kecil dan bermodal kecil pula tentu tahun 2025 lebih baik. Baiik itu ekonomi, para pemimpin yang adil, dan juga ketentraman. Tidak ada bencana, tidak ada kerusuhan dan juga ekonomi meningkat. Walau kini terhantui harga barang naik. 

Editor: Edy

Reporter: Tim Liputan

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami