Menyikapi Makna Jejak-Jejak Napak Tilas Lettu Dwinda di Kabupaten Jembrana
GOOGLE NEWS
BERITAJEMBRANA.COM, NEGARA.
Sejarah telah mencatat putra terbaik anak bangsa I Gusti Putu Dwinda. Putra Jembrana yang telah gugur demi bangsa dan negara. Sebanyak 153 pramuka Saka Wirakartika melaksanakan kemah dan menelusuri jejak-jejak perjuangan Lettu Dwinda di Kabupaten Jembrana dari tanggal 13 hingga 15 Desember 2024. Dengan Napak Tilas tentu membangkitkan generasi muda harapan bangsa. Tak hanya itu saja event kegiatan tentu menjalin rasa silaturahmi antar siswa dan siswi di Gumi Makepung. Apel yang sempat di guyur hujan, tak mematahkan semangat adik-adik pramuka.
Dalam sambutannya Sekda Jembrana Drs. I Made Budiasa, M.Si. selaku pimpinan upacara katakan, berapa besar nilai pengorbana Lettu Dwinda. Beliau lahir pada tahun 1924 di Desa Dauhwaru, Jembrana. Beliau adalah putra pertama dari I Gusti Nyoman Sulem dan Dewa Ayu Menuh.
"Sejak muda, beliau menunjukkan dedikasinya kepada bangsa dan negara dengan bergabung dalam PETA (Pembela Tanah Air) hingga meraih pangkat Letnan Dua. Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, I Gusti Putu Dwinda bergabung dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) untuk melawan penjajah Belanda," katanya.
Budiasa juga ceritakan, Lettu Dwinda terlibat dalam pertempuran melawan Belanda di Candikusuma, Gilimanuk dan Negara. Pada 17 November 1946, I Gusti Putu Dwinda bergabung dengan Pasukan Ciung Wanara pimpinan I Gusti Ngurah Rai di Tabanan dan ditunjuk sebagai Komandan Batalyon. Dalam pertempuran hebat di Margarana, Tabanan pada 20 November 1946, yang dikenal dengan Perang Puputan Margarana, I Gusti Putu Dwinda gugur pada usia yang sangat muda yaitu 22 tahun.
Nilai ini sangat relevan dengan Darma Pramuka yaitu "Disiplin, Berani dan Setia". Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus berani untuk mengambil risiko dalam mewujudkan sebuah tujuan.
"Saya sangat mengapresiasi positif dan sangat bangga dengan yang dilakukan oleh Saka Wira Kartika Kodim 1617 Jembrana, yang secara nyata menunjukkan penghormatan terhadap jasa dan pengorbanan pahlawan kita, khususnya Lettu Dwinda," ujarnya.
Menurutnya kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda Jembrana yang lebih luas untuk senantiasa menjaga dan makin menguatkan sikap bela negara, cinta tanah air, persatuan dan kesatauan dalam kebhinekaan.
"Saya sampaikan, bahwa akhir-akhir ini, cuaca di Jembrana hingga seluruh Bali bahkan se-Indonesia sedang kurang bersahabat, hujan deras disertai angin kencang belakangan ini terus terjadi, yang mengakibatkan sejumlah daerah terjadi bencana. Untuk itu saya menghimbau kepada kita semua, terutama Anggota Gerakan Pramuka, untuk selalu waspada dan menjaga," tegasnya.
Jika memungkinkan mari kita bantu saudara-saudara kita yang terkena musibah sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan kita. Mungkin salah satunya dengan bergotong royong dilokasi bencana. Dan saya mengajak kakak- kakak dan adik-adik untuk senantiasa berdoa, memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar masyarakat kita dihindarkan dari bencana alam dan musibah lainnya. Hal disampaikan dihadapan Danramil 1617-01/ Negara Abdul Wahid, Polsek Negara yang diwakil Astawan, Kanal TNI AL Didik, dan perwakilan PPM (Pemuda Panca Marga) serta para pamong. Yang dilaksanakan di Lapangan GOR Desa Baluk.
Editor: Edy
Reporter: Tim Liputan