Di Jembrana Gus Miftah Bersama Tamba dan Suardana
GOOGLE NEWS
BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.
Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, yang juga penceramah, Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah, menyebut bahwa toleransi dan moderasi beragama di Jembrana menjadi contoh bagi Indonesia bahkan dunia.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan dengan tema ”Merajut Kebhinekaan bersama Gus Miftah ring Jembrana” di Stadion Pecangakan Jembrana, Sabtu (16/11) malam. Karena dengan penduduk heterogen, umat muslim sekitar 35 persen hidup rukun dan toleran. ”Jembrana menjadi contoh model toleransi dan moderasi beragama,” tegasnya.
Kehidupan damai dengan penuh toleransi di Jembrana, sejalan dengan Astacita sebagai misi dari visi Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045 yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto. Dimana Astacita kedepannya, memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Dalam kesempatan itu yang bersamaan dengan Hari Toleransi Internasional diharapkan tidak saja menciptakan kesadaran akan urgensi toleransi dan koeksistensi. Karena dengan toleransi dengam koeksistensi bisa mencegah yang muncul dalam kehidupan beragama, seperti masalah intoleransi hingga ekstrimisme. ”Inilah pentingnya moderasi beragama untuk merawat Indonesia yang damai, toleran, dan menghargai keragaman,” paparnya.
Gus Miftah menegaskan, meningkatkan ketaatan pada agama masing-masing adalah prinsip penguatan NKRI. Semakin kuat ketaatan pada agama yang diyakininya, maka makin dalam merasakan arti toleransi. ”Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin besar rasa toleransinya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Miftah di hadapan ribuan warga Jembrana, tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat diantaranya Bupati Jembrana (non aktif) I Nengah Tamba, tokoh masyarakat asal Pekutatan I Made Suardana, meminta agar dicarikan Pura di Jembrana yang perlu direhabilitasi untuk dibantu. ”Saya sudah bangun masjid di mana -mana, ada juga di Kalimantan. Sekarang saya minta carikan pura yang perlu diperbaiki. Nanti biayanya semua saya yang tanggung,” pungkasnya.
Editor: Edy
Reporter: Tim Liputan