search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Merangkai Indahnya Perayaan Maulid, Desa Banyubiru Adakan Khitanan Massal dan Santunan Anak Yatim
Sabtu, 12 Oktober 2024, 14:08 WITA Follow
image

Merangkai Indahnya Perayaan Maulid, Desa Banyubiru Adakan Khitanan Massal dan Santunan Anak Yatim

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, NEGARA.

Rangkaian perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dibarengi dengan khitanan massal merupakan kegiatan sosial yang dapat menjadi wujud kepedulian terhadap masyarakat, khususnya anak-anak. Khitanan massal juga merupakan bagian dari syariat Islam yang wajib hukumnya bagi anak laki-laki.  Sejumlah 15 anak di khitan/sunat di ruang serbaguna Kantor Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana-Bali. 

Selain khitanan/sunatan juga menyantuni anak yatim dan yatim piatu sebanyak 45 orang. Sejumlah itu disantunkan tak hanya umat Islam saja tapi Umat Hindu. Tanamkan kepedulian rasa kebersamaan ini telah terwujud tiap tahun di setiap perayaan Maulid Nabi Mumhammad SAW, Sabtu (12/10/2024). 

https://geo.dailymotion.com/player.html?video=x94w2tc

Perbekel Desa Banyubiru I Komang I Komang Yuhartono mengatakan, hari ini kita mengadakan khitanan/sunatan dan menyantuni anak yatim dan yatim piatu. Dan siang nanti 14.00 wita. Anggaran APBDes yang sudah terencana tiap tahun. Bagi yang di khitan dibagian peci, sarung, dan baju koko. 

Harapan ke depan adanya para donatur juga ikut berbagi. Karena upaya ini sangat di dukung masyarakat di Desa Banyubiru. Walaupun PAD (Pendapatan Asli Desa) masih kecil, akan tetapi rutin di hari perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Kita sebesarnya menggugah para dermawan dan masyarakat yang mampu, sehingga bisa berbagi rejeki dalam kegiatan-kegiatan agama. 

Sementara salah satu warga Desa Banyubiru Rohimin yang menghitankan anaknya Ahmad Jikurobin jelaskan, sebagai warga sangat bangga program yang dicanangkan kepala Desa Banyubiru ini. 

"Saya sungguh ucap syukur atas bisa disunat/khitan anak. Usia anak kini baru 6 tahun. Walaupun disunat gratis tapi tetap memakai cara tradisional dalam mengupacarai. Tradisi kampung jangan sampai dilupakan," katanya. 

Menurut Rohimin, adanya rantasan (sesaji), santun, beras kuning, pelite kambang (minyak kelapa dan kapas dinyalakan) dan baju, songkok, keris dan tombak. Bahkan sampai di rumah ada pula sajian berupa ruahan (hidangan selamatan). 

"Kami masyarakat tetap melakukan hal ini, bukti semoga selamat dan cepat sembuh. Serta bersyukur atas nikmat anugerah dari Tuhan. Dan pemimpin yang adil," jelasnya. 

Rohimin tandaskan, program-program desa ini sangatlah bagus. Bahkan tiap tahun mengadakan khitanan dan santunan anak yatim dan yatim piatu. "Sosok sederhana, tapi membuktikan hasil kerjanya tentu kami selalu warga sangatlah berterima kasih kepada Perbekel Desa Banyubiru," pungkasnya. 

Editor: Edy

Reporter: Tim Liputan



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami