search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wujud Syukur Atas Hasil Tangkapan, 30 Nelayan Ikut Lomba Dayung Tradisional di Desa Banyubiru
Senin, 11 September 2023, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Wujud Syukur Atas Hasil Tangkapan, 30 Nelayan Ikut Lomba Dayung Tradisional di Desa Banyubiru.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, NEGARA.

Sebanyak 30 orang berpartisipasi dalam kompetisi dayung tradisional yang berlangsung di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, pada Minggu (10/9/2023). 

Acara ini merupakan ungkapan terima kasih dari para nelayan lokal atas hasil tangkapan mereka di laut.

Perlombaan ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan petik laut yang diselenggarakan oleh para nelayan setempat. Selain sebagai bentuk hiburan, lomba ini juga bertujuan untuk memelihara dan melestarikan warisan budaya serta olahraga tradisional bagi komunitas nelayan.

Ketua panitia, Asturi, menjelaskan bahwa tujuan dari lomba ini adalah untuk memperkuat rasa solidaritas dan semangat di antara para nelayan. 

"Semangat peserta tidak hanya terletak pada perebutan hadiah, melainkan juga pada ikatan erat dan hubungan silaturahmi yang terjalin, serta rasa syukur kepada Sang Pencipta," ungkap Asturi.

Dalam lomba dayung tradisional ini, digunakan sampan kayu sebagai alat utama. Para peserta harus melaju sejauh 100 meter dengan sampan tersebut. Jarak ini terbilang menantang karena kondisi ombak dan angin di laut saat itu cukup keras.

"Ini bukan hanya tentang berkeringat, tetapi juga tentang tradisi bagi setiap nelayan yang selalu berolahraga saat mencari ikan atau rezeki di laut," tambah Asturi.

Sementara itu, Perbekel Desa Banyubiru, I Komang Yuhartono, menyatakan bahwa lomba dayung tradisional ini sukses besar. Bahkan, ada peserta dari desa lain yang ikut serta.

"Acara seperti ini bisa dijadikan agenda tahunan, terutama di wilayah pesisir Jembrana di mana mayoritas penduduknya adalah nelayan. Melestarikan budaya dan seni tradisional adalah tanggung jawab bersama," kata Yuhartono.

Yuhartono berharap bahwa lomba ini akan terus berlanjut dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah. 

"Kita harus berusaha agar tradisi lomba dayung tradisional nelayan tidak punah. Kita bisa berupaya bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk keberlangsungannya," tutup Yuhartono.

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami