Tawur Kesanga di Catus Pata Jembrana Dipuput 5 Sulinggih
GOOGLE NEWS
BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.
Tawur kesanga adalah rangkaian Hari Raya Nyepi setelah upacara melasti. Tawur ini dilaksanakan sehari sebelum hari raya Nyepi, atau lebih tepatnya saat Tilem Sasih Kesanga, sebelum melaksanakan upacara Pangerupukan.
Khususnya di Kabupaten Jembrana upacara Butha Yadnya Tawur Kasanga, dalam rangkaian hari raya Nyepi yang jatuh pada Kamis (3/3/2022) ini, digelar di Catus Pata atau Perempatan depan Kantor Bupati Jembrana, yang dipuput oleh 5 sulinggih, diantaranya, Ida Pandita Mpu Nabe Rastra Guna Wibawa Geriya Banjar Ceking di sektor Timur, Ida Shri Mpu Gede Karuna Putra Geriya Budeng di sektor Selatan, Ida Shri Begawan Dharmayoga Geriya Dharma Suniya di sektor Barat, Ida Bhujangga Resi Dharma Santika Geriya Gumbrih di sektor Utara, dan Ida Pedanda Manubawa Manuaba Geriya Megati Rabu (2/3/2022).
Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, hari raya Nyepi ini sesungguhnya adalah momentum yang sangat tepat dilaksanakan di saat pandemi Covid mewabah dunia. Menurutnya, rangkaian hari raya Nyepi ini bisa memutus rantai penyebaran bahkan membasmi Covid itu sendiri.
"Pakem ini tentu terjadi, karena dengan melaksanakan rangkaian hari raya Nyepi, mulai dari Melasti yang adalah melakukan pembersihan dan penyucian Bhuana Agung atau Alam Semesta, dan Bhuana Alit atau diri sendiri ini, secara tidak langsung telah menerapkan Sanitizer. Sementara kegiatan Tawur adalah kegiatan Nyomia, yaitu harmonisasi antara Alam Semesta dan Diri Sendiri. Kegiatan ini adalah Nyomia Bhuta menjadi Dewa, atau mengendalikan waktu menjadi bermanfaat.
Hingga disini, kegiatan ini bisa diidentikkan dengan Vaksinasi, yakni penyelarasan Virus itu sendiri menjadi Vaksin Imunitas. Sedangkan Nyepi ini, kemudian adalah merupakan pembatasan secara mutlak, dengan menerapkan Catur Berathe Panyepian," ucap Bupati.
Bupati Tamba juga minta agar seluruh semeton umat hindu sedarma dan umat lainnya, untuk lebih meningkatkan toleransi dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi.
"Mari kita sama - sama jaga toleransi antar umat yang sudah berjalan baik selama ini di Jembrana untuk kesempurnaan daripada pelaksanaan catur brata penyepian. Harapan kita di dalam pelaksanaannya jangan sampai ada masalah, Astungkara semuanya bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Sementara Ketua PHDI Jembrana I Komang Arsana mengatakan, jenis upacara yang digunakan dalam Tawur Kesanga memasuki Tahun Caka 1944 ini adalah Bebangkit Caru Panca Klud Tawur Agung Maulam Kebo.
"Adapun tujuannya adalah untuk mengharmonisasi hubungan manusia dengan alam, sekaligus sebagai momen instropeksi diri, mengendalikan diri dari hal-hal negatif menuju kebahagian hidup dimasa akan datang," pungkasnya.
Editor: Robby Patria
Reporter: Jimmy