search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PPKM, Destinasi Wisata Desa di Jembrana Matisuri
Sabtu, 11 September 2021, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/PPKM, Destinasi Wisata Desa di Jembrana Matisuri.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.

Dampak pandemi covid-19 yang sudah 1,5 tahun terjadi telah berdampak pada sektor pariwisata terutama pada objek wisata.

PPKM tersebut mengatur agar semua tempat destinasi wisata di Bali agar ditutup. Tentunya hal tersebut sangat merugikan pihak pengelola tempat wisata. Seperti yang dialami oleh salah satu tempat wisata yang berada di Desa Sumbersari Kecamatan Melaya Jembrana. 

Pihak pengelola destinasi wisata saat ini masih berupaya dan selalu berusaha untuk tetap merawat objek wisata dengan harapan setelah pandemi berakhir bisa tetap eksis menjadi destinasi kunjungan wisatawan.

Pengelola destinasi wisata Karang Impian Beach Swing dan Camping Ground Passih yaitu Kelompok Wisata (Pokdarwis) Dusun Sumbersari I Ketut Subanda mengatakan, sejak pandemi covid-19 melanda kunjungan wisatawan lokal diakuinya menurun sangat drastis, bahkan lebih parah lagi selama sebulan tidak ada kunjungan sama sekali.

”Untuk kita bertahan dalam mengelola tempat wisata ini dengan cara swadaya anggota kelompok dalam melakukan perawatan,” ujar Ketut Subanda Sabtu, 10 September 2021.

Subanda menambahkan, sejak adanya pembatasan kegiatan masyarakat tempat wisata yang dikelolanya aktivitasnya dihentikan sementara. Sementara selama pembatasan tersebut pihaknya tetap memelihara destinasi wisata yang dikelolanya dengan swadaya dari anggota. 

“Jika saat dibuka lagi, sedikitnya jika ada pengunjung yang berwisata tidak sampai mengecewakan. Kami tidak ingin terjadi seperti itu,” ujarnya.

Sambil menunggu pembukaan pariwisata, selain melakukan perawatan destinasi wisata yang dikelola, promosi tetap dilakukan mulai dari media sosial dan media promosi lainnya.

”Selama PPKM sesuai dengan aturan tempat wisata ditutup sementara. Namun untuk menjaga kebersihan tempat wisata tersebut, kami bersama 18 orang anggota berkomitmen menjaga aset wisata satu satunya di desa kami meskipun itu memerlukan anggaran tetapi kami berkomitmen melakukan itu dengan cara bergotong royong,” imbuhnya.

Diharapkan, pemberlakukan PPKM level 4 segera berakhir sehingga aktivitas di sektor pariwisata khususnya di Kabupaten Jembrana mulai bergairah.

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami