Pembebasan Lahan Tol, Bupati Tamba: Tidak Ada Makelar Bermain
GOOGLE NEWS
BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.
Bupati Jembrana Nengah Tamba optimistis Tahapan proyek pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi kini sudah hampir mencapail final.
Jalan tol yang nantinya dibangun di barat Jembrana bisa mengubah wajah Bali Barat yang dulunya biasa biasa saja akan menjadi luar biasa.
Menurut Owner PT Utama Inisial Jalan Tol dan PT Kios Tito Sulistiyo di sela sela pemantauan gedung museum dan teluk Gilimanuk Senin (06/09/2021) mengatakan, rencana tol tersebut akan melewati tiga kabupaten yakni Jembrana, Tabanan dan Badung itu melewati sekitar 57 desa. Diantaranya 33 desa di Jembrana, 22 desa di Tabanan dan 2 desa di Badung.
Sulistyo menambahkan, jalan tol itu adalah proyek pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta sehingga ada proses yang harus dijalani. Pengerjaan proyek jalan tol ini tentunya ada proses tender dengan tujuan harga terendah.
"Kami berharap akhir bulan ini yang sudah masuk dokumen terakhir. Untuk Minggu pertama di bulan Oktober sehingga proses negosiasi di November sudah selesai. Kuartal tahun sudah terlaksana, suport Bupati Jembrana sangat antusias, termasuk taman Kerthi sekarang sedang di proses, yaitu legalisasinya. Termasuk tata ruang dan yang lainnya. Hal ini 19 proyek sudah mulai," jelas Sulistiyo.
Disinggung terkait proses pembebasan lahan Sulistiyo mengatakan, ini dalam proses berjalan. Pembebasan lahan itu menjadi milik swasta, sehingga jika terealisasi maka akan jadi milik pemerintah. Pihaknya hanya sebatas mengoperasikan. Untuk eksekusi dan pelaksanaan oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR.
Terkait pembebasan lahan, Bupati Jembrana I Nengah Tamba menambahkan, nantinya akan dilakukan proses ganti untung. Harapan seluruh masyarakat Jembrana yang lahannya kena pembebasan akan dipertemukan. Dengan tujuan agar jangan sampai masyarakat dapat uang pembebasan dan bagi untung uangnya malah disalahgunakan.
"Harapan dengan mendapatkan uang tersebut masyarakat bisa membeli aset lahan lagi yang tanahnya tidak kena dampak tersebut. Sehingga nilai uangnya menjadi produktif. Mewanti-wanti jangan sampai ini disalahgunakan," tegas Tamba.
Tamba menegaskan jika dalam proses pembebasan lahan tidak ada makelar yang ikut bermain. Pihaknya menegaskan, tunggu instruksi dari bupati. Dimana pemilik tanah akan dipanggil langsung oleh para pembayar lahan.
"Jelas tanpa iming-iming ini dan itu yang justru menimbulkan kericuhan. Harapan ini bisa berjalan bagus sesuai tujuan membuat jalan tol itu mempermudah akses jalan bagi masyarakat Jembrana itu sendiri," tegas Tamba.
Editor: Robby Patria
Reporter: Jimmy