search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wabup Patriana Tinjau Kebun Pisang Cavendish di Pekutatan
Minggu, 22 Agustus 2021, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/ Wabup Patriana saat meninjau kebun pisang cavendish di Desa Pekutatan.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, PEKUTATAN.

Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna, melakukan peninjauan kebun pisang cavendish di Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Sabtu (21/8).

Didampingi Camat Pekutatan I Wayan Yudana, melihat secara dekat kebun pisang Cavendish yang di kelola PT. Nusantara Segar Abadi (NSA) di lahan milik Pemerintah Provinsi Bali. 

Selain melihat langsung perkebunan pisang cavendish di lahan 50 hektar milik provinsi ini, Wabup Ipat juga meninjau tempat proses pemilahan sampai proses packing pisang, hingga siap di distribusikan ke pasaran.

Menurutnya, potensi pasar masih sangat bagus, karena kebutuhan pasar khususnya pasar lokal di Bali sendiri masih cukup tinggi dan belum bisa dicukupi dari hasil produksi pisang di Jembrana. 
"Saya pikir ini di Jembrana potensinya sangat luar biasa, pasar yang sudah ada belum mampu dicukupi oleh produksi pisang ini", kata Wabup Ipat.

Disamping itu juga, Wakil Bupati asal Kelurahan Tegal Cangkring ini, meminta agar bisa menjalin kerja sama dengan para petani lokal, sehingga peluang yang baik ini bisa dikembangkan dan mendatangkan pemasukan bagi para petani di Jembrana. 

"Jadi masih potensial sekali untuk dikembangkan, bahkan untuk bekerja sama dengan petani lokal sehingga potensi pasar yang sudah ada bisa di cukupi," Tambahnya.

Sementara itu, Kepala Oprasional PT. NSA, Rahmat mengatakan, Bali sendiri saat ini kebutuhan akan buah pisang sangat tinggi sekali, dalam seminggu bisa sampai 4.000 box, sedangkan yang diproduksi baru bisa 1.000 box dalam seminggu. 

"Jadi ini masih sangat kurang sekali,  masih ada potensi yang sangat besar bagi Petani, apalagi saat ini masa pandemi saya pikir pertanian lah yang salah satunya menjadi solusi untuk menggerakan kembali roda perekonomian," Jelasnya.

Rahmat juga menyampaikan, proses panen pisang yang memiliki warna, tekstur dan rasa sangat menarik dan penampilan seperti Pisang Ambon ini hanya dilakukan satu tahun sekali di masa tanam pertama. 

Selanjutnya, jika sudah berbuah kembali, panen dapat dilakukan setiap bulan, bahkan setiap seminggu sekali. Menurut Rahmat, panen setiap Minggu bisa menghasilkan kurang lebih 16 ton atau 1.200 box.

Editor: Robby Patria

Reporter: Jimmy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami