4 Penyu Hijau Hasil Penyelundupan Dilepasliarkan di Pantai Perancak
GOOGLE NEWS
BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.
Badan Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Bali melepasliarkan 4 ekor penyu hijau Senin (03/05/2021) bertempat di penangkaran penyu Kurma Asih Desa Perancak, Jembrana.
Dikutip dari beritajembrana.com, Setelah menjalani observasi selama 16 hari dan dinyatakan sehat oleh tim medis dokter hewan di Balai Penangkaran Penyu Kurma Asih Perancak, 4 ekor penyu hasil tangkapan Polres Jembrana dilepasliarkan di Pantai Perancak oleh BKSDA, Polres Jembrana, Kejaksaan dan Pengadilan Negeri Negara.
"Dalam kesepatan ini, Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman Polres Jembrana sudah berhasil mengagalkan upaya penyelundupan 4 ekor penyu hijau yang kita lepaskan hari ini, dimana sebelumnya pada tanggal 18 April kemarin pelaku penyelundupan yang berasal dari Desa Pebuahan berhasil ditangkap," ungkap Kasubag Tata Usaha BKSDA Provinsi Bali Prawono Meruanto.
Prawono menambahkan, Upaya kami terhadap obeservasi dan pemantauan terhadap upaya-upaya penyelundupan penyu terus kita lakukan. "Hampir setiap hari kita bersinergi dengan teman-teman kepolisian baik itu Polair,
Krimsus dan teman-teman di seluruh provinsi mulai dari ujung timur dan barat kita sudah bergenggaman tangan untuk bersama tetap mengawasi upaya penyelundupan penyu ke Provinsi Bali," Imbuhnya.
Sementara Kordinator Konservasi Penyu Kurma Asih Desa Perancak I Wayan Anom Astika Jaya mengatakan, hari ini 4 ekor penyu hijau, yang besar ukurannya hampir 1 meter, setelah dicek oleh teman-teman tim dokter hewan keempat penyu tersebut dalam kondisi bagus dan siap dilepaskan.
"Penyu yang dilepas ke habitat kondisinya sudah sangat baik setelah menjalani perawatan intensif dari tim dokter," tutup Anom
"Ada beberapa luka di salah satu penyu dan sudah bisa diatasi, itu merupakan luka yang tidak serius, setelah dicek tim medis keempat penyu tersebut dilepas liarkan hari ini. Karena bagi saya di sisi konservasi adalah lebih cepat lebih baik untuk dilepas liarkan, kalau lama penyu tersebut di kolam akan timbul masalah baru itu yang kita khawatirkan," tutupnya.
Editor: Robby Patria
Reporter: -