Pameran IKM Bali Bangkit, Bangkitkan Kejayaan Tenun Khas Jembrana
GOOGLE NEWS
BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.
Kain tenun tradisonal khas Jembrana telah dikenal secara luas. Dalam berbagai ajang pameran, warisan budaya leluhur ini selalu menjadi perhatian pengunjung. Ciri khas kain tenun Jembrana tidak pernah dilupakan hingga sekarang.
Salah satu pembuat kain tenun Jembrana adalah Ni Kadek Anggara Asih (35). Usaha tenun yang telah digelutinya selama 5 tahun, secara langsung ikut mempertahankan keberadaan perajin tenun songket di Jembrana. Menurut Kadek, kain tenun Jembrana kini telah ikut ambil bagian dalam perkembangan mode busana.
"Kain tenun tidak hanya digunakan untuk acara agama, bahkan kini bisa digunakan untuk acara resmi negara," jelasnya melalui pesan Whatsapp, Rabu (24/2/2021). Kadek telah mengikuti pameran Industri Kecil Menengah (IKM) Bali Bangkit 2021, yang difasilitasi Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional) Provinsi Bali. Ia merasakan ada peningkatan jumlah penjualan dibandingkan sebelum mengikuti pameran.
"Sekarang per hari bisa laku 5 lembar," ungkap pemilik butik di Banjar Tegal Asih, Batuagung, Jembrana. Dalam pameran IKM Bali Bangkit 2021 yang berlangsung mulai 1 Februari hingga 31 Maret 2021, dipamerkan berbagai kerajinan tenun songket, tenun ikat, tenun ATB (Alat Tenun Bukan Mesin), serta kain endek.
"Kain tenun Jembrana ditandai dengan warnanya yang berani, menyala kontras, memiliki beragam motif, yang paling banyak dipakai motif bulan bintang," terangnya. Untuk memproduksi kain tenun, ia melibatkan sejumlah perajin yang tersebar di wilayah Mendoyo, Menega, Sangkaragung, dan Batuagung. Secara keseluruhan ia melibatkan perajin khusus tenun endek sebanyak 7 orang serta perajin tenun cagcag sejumlah 20 orang.
Harga yang dibanderol per lembar mulai dari Rp500.000, Rp750.000 sampai Rp2.000 000. Semua tergantung dari kualitas dan tingkat kerumitan selama pengerjaannya. Ia berharap penggunaan kain tenun khususnya endek di tengah masyarakat semakin ditingkatkan agar para perajin khususnya di Jembrana tetap berproduksi.
"Semoga kain tenun endek buatan lokal selalu diminati, paling tidak bisa memiliki beragam motif tidak cukup satu motif untuk satu orang dalam kegiatan perkantoran," pungkasnya.
Editor: Robby Patria
Reporter: -